Makalah Instrumen Navigasi Echo Souder


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bernavigasi adalah merupakan bagian darikegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis. Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok,  yaitu Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di permukaan bumi.Mempelajari serta menentukan rute/jalanyang harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan.Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui.
2. Tujuan.
a. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan echo sounder
b. Mahasiswa mengetahui prinsip dasar dan cara kerja echo sounder
c. Untuk mengetahui bagian-bagian alat echosounderserta fungsinya.
d. Untuk mengetahui cara kerja dan cara pengoperasian echosounderdi bidang perikanan serta kelebihan dan kekurangannya.


BAB 2. PEMBAHASAN
1. Pengertian Navigasi
Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain dengan lancar aman dan efisien.Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam bernavigasi, Alat navigasi dibagi menjadi dua macam yaitu alat navigasi konvensional dan elektronik.
2. Pengertian Echosounder
Echosounder adalah alat yang dapat membantu untuk mencari ikan dengan lebih baik, echosounder tidak menangkap ikan namun dapat membantu untuk menangkap lebih banyak ikan dengan trawl, gill-net, purse-net, atau jenis jaring yang lain. Echosounder bahkan dapat membantu untuk menangkap lebihbanyak ikan dengan hook and line(Burczynski, and Ben-Yami, 1985).
Menurut Lurton (2002), multibeamechosounder pada mulanya terdiridari perpanjangan single-beam echosounder. Bukan transmisi danmenerima sinar vertikal tunggal, multibeam sounder mengirimkan dan menerima seberkas beam dengan lebar individu kecil (1-3º), di sumbu kapal. Yang terpenting, tentu saja, adalah kemungkinan mengalikan jumlah pengukuran simultan kedalaman (biasanya 100-200), menyapu koridor di sekitar jalan kapal (lebar total 150 mencakup hingga 7.5 kali kedalaman air). Kebanyakan Multibeam Sounder menggunakan besar lebar sudut mereka untuk merekam gambar akustik menggunakan prinsip yang sama sebagai side scan sonar. Tetapi kinerja yang dihasilkan lebih buruk daripada dalam sistem (towfish), karena gerakan platform dukungan dan karena insiden sudut tidak cukup merumput. Dengan sistem tersebut, ahli geologi telah mengintegrasi pembuangan alat-alat yang memberikan, pada saat yang sama, bathrymetry dan reflektivitas pengukuran. Pengumpulan simultan seismik dan sedimen profiler data dapat membantu dalam menyediakan penyelidikan yang sangat lengkap dan menyeluruh mengenai struktur sedimen.
Singlebeam echosounder menghasilkan sinar tunggal hanyasatu yang dikirim vertikal ke dalam air. Mereka sering digunakan untuk mendapatkan kedalaman langsung di bawah kapal, sehingga dapat menghindari bias lebar-beam yang disebabkan oleh lereng bawah air. Kedalaman ini digunakan baik untuk keselamatan atau navigasi atau untuk pemetaan dasar laut. Kedalaman yang lebih besar harusdiperbaiki untuk pergerakan roll dan pitch kapal yang diamati oleh macam yang sesuai dengan heave-roll-pitch sensor. (Xu, 2010).
3. Komponen Bagian-bagian danFungsi Echosounder
Echosounder bekerja berdasarkanprinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam medium air. Echosounder dilengkapi dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan di masukan ke dalam air laut. Sonar bathymetric memerlukan proyektor yang dapatmenghasilkan berulang-ulang kali pulsa akustik yang dapat dikontrol(MacLennan dan Simmonds, 1992).Untuk pengukuran kedalaman, digunakan echosounder atau perum gema yang pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1920. Alat ini dapat dipakai untuk menghasilkan profil kedalaman yang kontinyu sepanjang jalur perum dengan ketelitian yang cukup baik. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknikbandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau EchoSounder atau Echoloading (Waldopo, 2008).Pada awalnya, echosounder lebih banyak digunakan untuk mengetahui kedalaman perairan. Namun karena karakteristik dan prinsip dasarnya yang mampu menentukan letak suatu benda di bawah air, maka echosounder juga digunakan di bidang perikananuntuk menentkan lokasi ikan. Cara kerja echosounder ini mirip dengan kelelawar, dimana echosounder memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tertentu dan menangkap gelombang pantulan (echo) dari benda/medium.
3.1  Transmiter
Transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke transduser. Tetapi suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke transducer (Manik, 2009).
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan. Suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorderakan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke transducer (FAO, 1983).
Transmitter juga berfungsi untuk mentransmisikan sinyal dari alat ke transducer, yang kemudian akan dipancarkan. Di dalam transmitter inilah energi listrik diperkuat beberapa kali sebelum disalurkan ke transducer. Jadi selain berperan sebagai penghubung, transmitter juga berperan sebagai penguat pulsa listrik.
3.2 Transducer
Menurut Deo (2007), alat perum gema menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan memanfaatkan gelombang akustikyang dipancarkan dari transduser. Transduser adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah energi listrik menjadi mekanik dan sebaliknya. Gelombang akustik tersebut merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relatif diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali ke transduser.
Alur perum gema menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan memanfaatkan gelombang akustikyang dipancarkan dari transduser.

Transduser adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah energi listrik menjadi mekanik (untuk membangkitkan gelombang suara) dan sebaliknya. Gelombang akustik tersebut merambat pada medium air dengan cepat rampat yang relatif diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali ketransduser. Perum gema menghitung selang waktu sejak gelombang dipancarkan dan diterima kembali (Poerbandono, 2005).
Dengan kata lain, transducer berperan sebagai penghasil sekaligus pemancar gelombang suara ke dalam medium (air laut). Gelombang tersebut diperoleh dengan mengubah energi listrik yang diperoleh dari transmitter. Pada kapal, transducer ini dipasang di bagian lambung kapalsecara tegak lurus dari permukaan air dan menghadap kearah dasar.
3.3  Receiver
Receiver adalah alat untuk menguatkan sinyal listrik yang lemah dari transducer saat gema (echo) terjadi sebelum dialirkan ke recorder. Penguatan ini dilakukan pada receiver dan jumlah penguatan dapat dibedakan oleh sensivitas (kepekaan) atau volume control. Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh transducer setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu kali sebelum disalurkan ke recorder. Selama penerimaan berlangsung keempat bagian transducer menerima echodari target, dimana target yang terdeteksi oleh transducer terletak dari pusat beam suara dan echo dari target akan dikembalikan dan diterima oleh keempat bagian transducer pada waktu yang bersamaan (Imron, 1997).
Split beam echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG) di dalam sistem perolehan data akustik. TVG berfungsi secara otomatis untuk mengeliminir pengaruh attenuasi yang disebabkan oleh geometrical sphreading dan absorpsi suara ketika merambat di dalam air (FAO,1983). Receiver memisahkan dan mendeteksi dan memperkuat energy yang diterima dari sasaran. Hasil deteksi sehubung getaran ini diperkuat kemidian disalurkan ke bagian penguat gambar (Daulay, 2012).
Receiver digunakan untuk menangkap sinyal atau gelombang yang telah dipantulkanoleh obyek (echo). Selain menangkap gelombang, receiver juga memperkuat sinyal sebelum diteruskan ke recorder untuk diproses. Receiver juga berfungsi memilih dan mengolah sinyal yang datang.
3.4  Recorder/Display
UnitRecorder berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis ke dalam kertas serta menampilkan pada layar display CRT (Cathoda Ray Tube) berupa sinar osilasi (untuk layar warna) ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon (untuk echo sounder tanpa rekaman), selain itu juga dapat berfungsi sebagai pemberi sinyal untuk menguatkan pulsa transmisidan penahanan awal penerimaan echo pada saat yang sama (Imron,1997).
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga berperan sebagai pengatur kerja transmitterdan mengukur waktu antara pemancaran pulsa suara dan penerimaan echo atau recorder memberikan sinyal kepada transmitter untuk menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder juga mengirimkan sinyal ke receiver untuk menurunkan sensitifitasnya (FAO, 1983). Recorder echosounder membuat gambar yang memperlihatkan kedalaman ikan dan dasar laut. Gambar-gambar yang dibuat akan bergambar sehelai kertas sehingga bias disimpulkan untuk dilihat kemudian (Varina et al.,2013).
Jadi, recorder atau display digunakan sebagai penampil data hasil tangkapan sinyal dari receiver. Data atau informasi sinyal yang ditangkap kemudian diubah sehingga bisa ditampilkan dan dibaca secara langsung. Tampilan digital dari recorder atau display inilah yang bisa disimpan dan diolah untuk kepentingan yang lebih lanjut.
Previous
Next Post »