BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Mollusca
(dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi
tubuh. Tubuh Mollusca mempunyai ciri-ciri bertubuh lunak,
non-metemeris, pada dasarnya bersifat simetris bilateral, dan terbungkus dalam
rumah berkapur yang berasal dari sekretnya sendiri (Adhi, 2008).
Mollusca terseber luas dalam habitat
laut, air tawar dan darat, tetapi lebih banyak terdapat dalam lautan. Umumnya
mollusca berselubung sebuah mantel yang merupakan batas ruang mantel itu
sendiri. Secara internal, mantel itu bertaut dengan tubuh. Semua mollusca
umumnya mempunyai masa muskular, disebut kaki yang bentuk dan fungsinya
berfariasi menurut kelasnya masing-masing (Jasin, 1992).
Mollusca
mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan reproduksi yang kompleks.
Beberapa jenis mollusca mempunyai stadium larva jantung yang beruang-ruang.
Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem kapiler spesial dalam
organ-organ ekskresi dan respirasi. Sistem sirkulasi pada mollusca merupakan
sistem yang paling majemuk dari sistem-sirkulasi pada invertebrata lainya. Pada
beberapa mollusca, sistem saraf dan sistem peraba sangat sukar. Khususnya
tentang matanya, ternyata mata molluaca serupa dengan mata vertebrata. Jadi,
mollusca merupakan hewan nonmetameris yang tingkat perkembanganya paling
tinggi. Akhir-akhir ini ditemukan adanya mollusca bersegmen dan ini menunjukan
bahwa mollusca mempunyai nenek-moyang annelida (Jasin, 1992).
Berdasarkan simetris, kaki, cangkang, mantel,
insang, dan sistem sarafnya mollusca terbagi atas 5 kelas yaitu
(Jasin, 1992) :
- Kelas Amphineura, mempunyai tubuh yang
simetris bilateral, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai
banyak serabut-serabut insang yang berlapis-lapis.
- Kelas Gastropoda, tubuhnya terdiri atas
kepala, leher kaki dan punuk, viceral. Pada kepala terdapat sepasang
tentakel.
- Kelas Scacopoda, memiliki cangkok seperti
kerucut atau tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
- Kelas Chepalopoda, tubuh bilateral,
kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem syaraf
berkembang di pusat.
- Kelas Pelycopoda, Tubuhnya bilateral
simetris, cangkok terdiri atas dua bagian yang dihubungkan oleh mantel.
I.2 Tujuan pembahasan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui Sistematika, Morfologi dan Anatomi dari famili natilidae (Nutilus sp.).
BAB
II
PEMBAHASAN
Cephalopoda
(dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang
memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.). Hidup Cephalopoda
seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut. Makananya berupa
kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa, hampir semua
Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang. Kebanyakan Cephalopoda memiliki
organ pertahanan berupa kantong tinta. Kantong tinta berisikan cairan seperti
tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya. Tinta ini
akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda
memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda
memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk
reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ
reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan berlangsung secra internal dan
menghasilkan telur (Adhi,
2008).
Ciri
khas hewan ini memiliki tentakel di sekitar kepalanya, yang berfungsi seperti
tungkai (lengan dan kaki). Ilmu yang mempelajari Cephalopoda disebut sebagai
teutologi (theutology, “ilmu mengenai cumi-cumi”), dan merupakan cabang dari
malakologi (Kastawi, 2003).
Hidup
Cephalopoda seluruhnya di laut dan secara umum lebih aktif dari mollusca lain,
pergerakannya dilakukan dengan merayap atau berenang di dasar laut secara cepat
dengan menekan dinding tubuh untuk menghasilkan gerakan meluncur dan
menyemprotkan air melalui sifon, sedangkan tentakel dan tangan digunakan untuk
mencari makan. Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai
hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.
Umumnya Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta, kecuali
Nautilus. Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau
hitam yang terletak di ventral tubuhnya. Tinta ini akan di keluarkan jika hewan
ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Untuk melindungi dirinya dari
serangan musuh, Cephalopoda dapat mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan.
Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora
(Oemarjati, 1984).
Cephalopoda
memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Chalopoda
bernapas dengan insang dan memiliki organ indera serta sistem saraf yang
berkembang baik. Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya bervariasi,
dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota
tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang. Untuk reproduksi hewan ini
berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua
(dioseus). Pembuahan berlangsung secara internal dan menghasilkan telur (Mia,
2008).
Pada
dasarnya kelas Cephalopoda dapat dibedakan menjadi dua ordo yaitu tetrabranchia
dan dibranchia. Salah satu contoh spesies dari kelas chepalopoda pada ordo
tetrabranchia adalah Nautilus sp. (Jasin, 1992).
Nautilus sp.
Nautilus (dari bahasa Yunani ναυτίλος, 'pelaut') adalah nama umum dari makhluk
laut Cephalopoda. Suku dari chepalopoda yaitu Nautilidae
yang satu-satunya masih hidup. Dan genusnya yaitu Nautilus .
Ini terdiri dari enam spesies yang hidup di dua genera yaitu ;
- Genus: Allonautilus
- ∙ Spesies: Allonautilus perforatus
- ∙ Spesies: Allonautilus scrobiculatus
- ∙ Genus: Nautilus
- ∙ Spesies: Nautilus belauensis
- ∙ Spesies: Nautilus macromphalus
- ∙ Spesies: Nautilus pompilius, dilindungi undang-undang RI
sejak 1999
- ∙ Subspesies: Nautilus pompilius pompilius
- ∙ Subspesies: Nautilus pompilius suluensis
- ∙ Spesies: Nautilus stenomphalus
Nautilidae,
baik yang masih ada dan punah, yang ditandai dengan sukar atau sedikit kulit yang umumnya halus, dengan garis yang
melingkari tubuhnya Nautilus adalah predator untuk ikan, udang kecil dan
udang-udangan dan menangkap mereka menggunakan tentakel mereka. Karena mereka
berenang begitu pasif, mereka hanya membutuhkan makanan sebulan sekali. Umur
rata-rata untuk Nautiluses adalah biasanya tinggi dibandingkan dengan cephalopoda
lain yaitu sekitar 20 tahun (Roger, 2009).
Sistematika (Nautilus sp.)
Filum : Molusca
Class : Chepalopoda
Ordo : Tetrabranchia
Family : Nautilidae
Genus : Nautilus
Spesies : Nautilus sp.
Sumber : Taksonomi Avertebrata Boen.S.Oemarjati.
Nautilus tergolong dalam phylum Mollusca karena binatang ini
lunak, berdaging tidak bertulang, simetri bilateral, tidak bersegmen, dan
bercangkang. Masuk dalam kelas Cephalopoda karena memiliki alat gerak pada
bagian kepala dan bercangkang tunggal. Nautilus digolongakan dalam ordo
tetrabranchia karena memiliki 4 insang.
Berikut ini deskripsi mengenai nautilus (Kastawi,
2003):
·
cangkang yang melingkar
pada suatu bidang datar (planospiral), bulat pipih berbentuk spiral tertutup
dan terbuat dari bahan kapur
·
bagian dalam cangkang
memiliki rongga dan terbagi menjadi beberapa septum
·
warna permukaan
cangkang umumnya putih dengan dengan garis melingkar berwarna coklat
·
garis tengah cangkang
mencapai 25 cm
·
tubuh menempati rongga
kosong pada mulut cangkang (body chamber)
·
memiliki septum yaitu
sekat yang terdapat pada cangkang yang merupakan pemisah antar rung dan
memiliki septa neck atau sekat leher
·
memiliki tentakel. Kaki
(tentakel) ini berfungsi sebagai tangan untuk mencari, merasa dan menangkap
makanan.
·
Tidak memiliki
kromatofor
·
Tidak mempunyai kantung
tinta
·
Memiliki mata yang
sederhana
·
Spesies ini ditemukan dalam air cukup dangkal (1-50 meter), biasanya di
platform terumbu karang atau pinakel laguna, serta di pasir, di bawah batu atau
rumput laut.
Adapun secara anatomi, organ respirasi Nautilus terdiri atas empat insang berbentuk bulu yang terdapat di
rongga mantel. Prosesnya, air keluar masuk melalui tepi lingkaran ujung badan.
Kontraksi dan relaksasi mantel menyebabkan sirkulasi air dalam rongga mantel
sehingga terjadi pertukaran gas. Filamen insang disuplai oleh kapiler-kapiler
darah. Darah mengandung pigmen respirasi yaitu hemocyanin. Sistem pembuluh
darah berkembang baik dan sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung
sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup, jadi darah
seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Alat ekskresinya berupa dua ginjal
atau nefridia berbentuk segitiga berwarna putih yang berfungsi menapis cairan
dari ruang perikardium dan membuangnya ke dalam rongga mantel melalui lubang
yang terletak di sisi usus (Mia, 2008).
Organ pencernaan
terdiri atas mulut yang mengandung radula dan dua rahang yang terbuat dari
kitin dan berbentuk seperti paruh burung betet. Gerak kedua rahang tersebut
dikarenakan kontraksi otot. Selanjutnya makanan di bawa ke esofagus, lambung,
usus, rektum dan anus yang bermuara dalam rongga mantel. Pencernaan dilengkapi
dengan dua kelenjar ludah (di masa bukal) dan di dekat ujung anterior hati,
digunakan untuk mensekresikan racun di daerah rahang. Selain itu juga memiliki
kelenjar pencernaan yaitu kelenjar hati pada anterior dan pankreas di
posterior. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya (Mia,
2008).
Sistem
saraf terdiri atas tiga pasang ganglion dan saraf. Ganglion serebral, pedal,
viseral, suprabukal, infrabukal dan optik terletak di kepala. Indera sensoris
juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan mata, dua statosis pada
masing-masing lateral kepala sebagai organ keseimbangan dan organ pembau.Sistem
reproduksi nautilus dilakukan secara kawin. Hewan ini umumnya memijah satu kali
dan biasanya mati setelah melakukan reproduksi. Alat kelaminnya terpisah
(diosius), masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel
dengan saluran yang terbuka ke arah corong sifon. Pada saat kopulasi
spermatofor jantan dimasukkan ke dalam rongga mantel betina dengan pertolongan
hektokotikulus (modifikasi ujung tangan kiri ke-5 jantan) yang berbentuk
seperti sisir (Mia, 2008).
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Nauitilus sp tergolong dalam phylum Mollusca karena binatag ini lunak,
berdaging tidak bertulang, simetri bilateral, tidak bersegmen, dan bercangkang.
Masuk dalam kelas Chepalopoda karena berkaki dikepala. Body chamber (mulut
cangkang) yang besar. Tergolong kedalam ordo tetrabranchia karena memiliki 4
insang. karnivora karena memakan ikan-ikan kecil dan cacing laut. Memiliki
tentakel sebagai alat untuk menangkap mangsa. Memiliki cangkang yang terdiri
dari beberapa sekat dan umumya berwarna putih yang ditandai dengan garis
melingkari cangkangnya yang berwarna coklat.. Bereproduksi secara seksual
melalui peleburan sel sperma dan ovum. Spesies ini ditemukan dalam air cukup
dangkal (1-50 meter), biasanya di platform terumbu karang atau pinakel laguna,
serta di pasir, di bawah batu atau rumput laut.
EmoticonEmoticon