Kata “ trawl” lahir kata “trawling” yang berarti kerja
melakukan operasi penangkapan ikan dengan trawl, dan kata “trawler” yang
berarti kapal yang melakukan trawling. Jadi yang dimaksud dengan jarring trawl
(trawl net) disini adalah suatu jaring kantong yang ditarik di belakang kapal
(kapal dalam keadaan berjalan) menelusuri permukaan dasar perairan untuk
menangkap ikan, udang dan jenis demersal lainnya. Jarring ini juga ada yang
menyangkut sebagai “jaring tarik dasar”. Sistem trawl adalah otter trawl yang
cara operasionalnya (penurunan dan pengangkatan) jaring dilakukan dari bagian
belakang (buritan) kapal atau kurang lebih demikian. Penangkapan dengan system
stern trawl dapat menggunakan baik satu jarring atau lebih.
Dalam mengeksplorasi potensi sumber daya ikan maka
trawl dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Trawl khusus ikan, yaitu trawl yang dioperasikan khusus menangkap ikan-ikan jenis tertentu saja dan ini biasanya sangat merugikan dan merusak lingkungan Dan juga ikan yang lain yang tidak diambil biasnya di jadikan sebagai penghasilan sampingan bahkan di kapal kapal trawl tertentu ikan yang bukan merupakan komoditas yang dicari akan dibuang.
a. Trawl khusus ikan, yaitu trawl yang dioperasikan khusus menangkap ikan-ikan jenis tertentu saja dan ini biasanya sangat merugikan dan merusak lingkungan Dan juga ikan yang lain yang tidak diambil biasnya di jadikan sebagai penghasilan sampingan bahkan di kapal kapal trawl tertentu ikan yang bukan merupakan komoditas yang dicari akan dibuang.
b. Trawl
udang, trawl udang adalah trawl yang diperuntukan untuk menangkap udang saja
dan ikan yang didapat menjadi sampingan bahkan ada pula yang dibuang.
c. Trawl Campuran, Pada trawl jenis ini ikan dan udang yang didapat sama sama akan diambil dan dikemas serta di tanganai secara baik. Pada jenis ini penangkapan ikan tidak hanya menunggu satu komuditas saja tetapi juga melihat ikan yang memiliki harga jual tinggi, baik itu udang atau ikan.
c. Trawl Campuran, Pada trawl jenis ini ikan dan udang yang didapat sama sama akan diambil dan dikemas serta di tanganai secara baik. Pada jenis ini penangkapan ikan tidak hanya menunggu satu komuditas saja tetapi juga melihat ikan yang memiliki harga jual tinggi, baik itu udang atau ikan.
Didalam penerapan trawl untuk menangkap ikan maka haru
syarat-syarat fishing ground, antara lain sebagai
berikut:
a. Dasar fishing ground terdiri dari pasir, Lumpur
ataupun campuran pasir dan Lumpur.
b. Kecepatan arus pada mid water tidak besar (dibawah 3 knot) juga kecepatan arus pasangtidak seberapa besar
b. Kecepatan arus pada mid water tidak besar (dibawah 3 knot) juga kecepatan arus pasangtidak seberapa besar
c. Kondisi cuaca,laut, (arus, topan, gelombang, dan
lain-lain) memungkinkan keamanan operasi
d. Perubahan milieu oceanografi terhadap mahluk dasar
laut relatif kecil dengan perkataan lain kontinuitas recources dijamin untuk
diusahakan terus-menerus
e. Perairan mempunyai daya prokdutifitas yang besar serta recources yang melimpah
e. Perairan mempunyai daya prokdutifitas yang besar serta recources yang melimpah
Teknik
operasional trawl dalam mengeksplorasi potensi sumberdaya ikan
a.
Kecepatan/lama waktu menarik jaring Waktu menarik jaring ideal ideal jika
jaring dapat ditarik dengan kecepatan yang besar, tapi hal ini sukar untuk
mencapainya, karena kita dihadapkan pada beberapa hal, antara lain keadaan
terbukanya mulut jaring, apakah jaring berada di air sesuai dengan yang
dimaksudkan (bentuk terbukanya), kekuatan kapal untuk menarik (HP), ketahanan
air terhadap tahanan air, resistance yang makin membesar sehubungan dengan catch yang makin bertambah, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan masing-masing menghendaki syarat tersendiri. Pada umumnya jaring ditarik dengan kecepatan 3-4 knot. Kecepatan inipun berhubungan pula dengan swemming speed dari ikan, keadaa dasar laut, arus, angin, gelombang dan lain sebagainya, yang setelah mempertimbangkan factor-faktor ini, kecepatan tarik ditentukan. Lama waktu penarikan di dasarkan kepada pengalaman-pengalaman dan factor yang perlu diperhatikan adalah banyak sedikitnya ikan yang diduga akan tertangkap, pekerjaan di dek, jam kerja crew, dan lain sebagainya. Pada umumnya berkisar sekitar 3-4 jam, dan kadang kala hanya memerlukan waktu 1-2 jam.
Baca Juga Peranan Akustik Di Bidang Perikanan Dan Kelautan
b. Panjang Warp faktor yang perlu diperhatikan adalah depth,sifat dasar perairan (pasir, Lumpur), kecepatan tarik. Biasanya panjang warp sekitar 3-4 kali depth. Pada fishing ground yang depthnya sekitar 9M (depth minimum). Panjang warp sekitar 6-7 kali depth. Jika dasar laut adalah Lumpur, dikuatirkan jaring akan mengeruk lumpu, maka ada baiknya jika warp diperpendek, sebaliknya bagi dasar laut yang terdiri dari pasir keras (kerikil), adalah baik jika warp diperpanjang.
air terhadap tahanan air, resistance yang makin membesar sehubungan dengan catch yang makin bertambah, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan masing-masing menghendaki syarat tersendiri. Pada umumnya jaring ditarik dengan kecepatan 3-4 knot. Kecepatan inipun berhubungan pula dengan swemming speed dari ikan, keadaa dasar laut, arus, angin, gelombang dan lain sebagainya, yang setelah mempertimbangkan factor-faktor ini, kecepatan tarik ditentukan. Lama waktu penarikan di dasarkan kepada pengalaman-pengalaman dan factor yang perlu diperhatikan adalah banyak sedikitnya ikan yang diduga akan tertangkap, pekerjaan di dek, jam kerja crew, dan lain sebagainya. Pada umumnya berkisar sekitar 3-4 jam, dan kadang kala hanya memerlukan waktu 1-2 jam.
Baca Juga Peranan Akustik Di Bidang Perikanan Dan Kelautan
b. Panjang Warp faktor yang perlu diperhatikan adalah depth,sifat dasar perairan (pasir, Lumpur), kecepatan tarik. Biasanya panjang warp sekitar 3-4 kali depth. Pada fishing ground yang depthnya sekitar 9M (depth minimum). Panjang warp sekitar 6-7 kali depth. Jika dasar laut adalah Lumpur, dikuatirkan jaring akan mengeruk lumpu, maka ada baiknya jika warp diperpendek, sebaliknya bagi dasar laut yang terdiri dari pasir keras (kerikil), adalah baik jika warp diperpanjang.
Pengalaman menunjukkan bahwa pada depth yang
sama dari sesuatu Fishing
ground adalah lebih baik jika kita menggunakan warp yang agak panjang, daripada menggunakan warp yang terlalu pendek. Hal ini dapat dipikirkan sebagai berikut.bentuk warp pada saat penarikan tidaklah akan lurus, tetapi merupakan suatu garis caternian. Pada setiap titik –titik pada warp akan bekerja gaya- gaya berat pada warp itu sendiri, gaya resistance dari air, gaya tarik dari kapal/ winch, gaya ke samping dari otter boat dan gaya-gaya lainnya. Resultan dari seluruh gaya yang complicataed ini ditularkan ke jaring (head rope and ground rope), dan dari sini gaya-gaya ini mengenai seluruh tubuh jaring. Pada head rope bekerja gaya resistance dari bottom yang berubah-ubah, gaya berat dari catch yang berubah-ubah semakin membesar, dan gaya lain sebagainya. Gaya tarik kapal bergerak pada warp, beban kerja yang diterima kapal kadangkala menyebabkan gerak kapal yang tidak stabil, demikian pula kapal sendiri terkena oleh gaya-gaya luar (arus, angin, gelombang) Kita mengharapkan agar mulut jaring terbuka maksimal, bergerak horizontalpada dasar ataupun pada suatu depth tertentu. Gaya tarik yang berubah-ubah, resistance yang berubah-ubah dan lain sebagainya, menyebabkan jaring naik turun ataupun bergerak ke kanan dan kekiri. Rentan yang diakibatkannya haruslah selalu berimbang. Warp terlalu pendek, pada kecepatan lebih besar dari batas tertentu akan menyebabkan jaring bergerak naik ke atas (tidak mencapai dasar), warp terlalu panjang dengan kecepatan dibawah batas tertentu akan menyebabkan jaring mengeruk lumpur. Daya tarik kapal (HP dari winch) diketahui terbatas, oleh sebab itulah diperoleh suatu range dari nilai beban yang optimal. Apa yang terjadi pada saat operasi penarikan, padahakikatnya adalah merupakan sesuatu keseimbangan dari gaya-gaya yang complicated
jika dihitung satu demi satu.
ground adalah lebih baik jika kita menggunakan warp yang agak panjang, daripada menggunakan warp yang terlalu pendek. Hal ini dapat dipikirkan sebagai berikut.bentuk warp pada saat penarikan tidaklah akan lurus, tetapi merupakan suatu garis caternian. Pada setiap titik –titik pada warp akan bekerja gaya- gaya berat pada warp itu sendiri, gaya resistance dari air, gaya tarik dari kapal/ winch, gaya ke samping dari otter boat dan gaya-gaya lainnya. Resultan dari seluruh gaya yang complicataed ini ditularkan ke jaring (head rope and ground rope), dan dari sini gaya-gaya ini mengenai seluruh tubuh jaring. Pada head rope bekerja gaya resistance dari bottom yang berubah-ubah, gaya berat dari catch yang berubah-ubah semakin membesar, dan gaya lain sebagainya. Gaya tarik kapal bergerak pada warp, beban kerja yang diterima kapal kadangkala menyebabkan gerak kapal yang tidak stabil, demikian pula kapal sendiri terkena oleh gaya-gaya luar (arus, angin, gelombang) Kita mengharapkan agar mulut jaring terbuka maksimal, bergerak horizontalpada dasar ataupun pada suatu depth tertentu. Gaya tarik yang berubah-ubah, resistance yang berubah-ubah dan lain sebagainya, menyebabkan jaring naik turun ataupun bergerak ke kanan dan kekiri. Rentan yang diakibatkannya haruslah selalu berimbang. Warp terlalu pendek, pada kecepatan lebih besar dari batas tertentu akan menyebabkan jaring bergerak naik ke atas (tidak mencapai dasar), warp terlalu panjang dengan kecepatan dibawah batas tertentu akan menyebabkan jaring mengeruk lumpur. Daya tarik kapal (HP dari winch) diketahui terbatas, oleh sebab itulah diperoleh suatu range dari nilai beban yang optimal. Apa yang terjadi pada saat operasi penarikan, padahakikatnya adalah merupakan sesuatu keseimbangan dari gaya-gaya yang complicated
jika dihitung satu demi satu.

1 comments:
Write commentsThe casino with roulette machines | Vannienailor4166 Blog
ReplyCasino septcasino roulette game is gri-go.com one of the https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ most popular casino games in Malaysia. It offers sol.edu.kg the latest games with the best odds, with casinosites.one big payouts and easy
EmoticonEmoticon